Kegiatan BAZ
Navigasi: Beranda Kegiatan BAZ
Modal Usaha Pembuatan Sapu
Dibuat oleh Admin
Assalamu 'alaikum wr. wb.,
Rekan-rekan Muzakki,
Beberapa waktu yang lalu, kami dari BAZ KM-BPI telah menyalurkan zakat dalam bentuk program pemberdayaan kaum dhu'afa. Program yang merupakan kerjasama dengan DTM (Dewan Takmir Masjid) Al-Fath Vila Nusa Indah 3 Bojong Kulur ini, berupa pembuatan sapu dari bahan nilon. Program ini diikuti oleh 11 (sebelas) orang mustahik dari Desa Bojong Kulur dan sekitarnya.
Setelah mengikuti beberapa kali pelatihan dari seorang instruktur, yang mana beliau adalah pengrajin sapu serta alat-alat dapur lainnya, Alhamdulillah sampai saat ini mereka telah membuat sapu sebanyak +/- 300 buah sapu yang siap untuk dijual, serta +/- 700 buah sapu yang belum diberi tangkai. Target kami sapu sebanyak 1.000 buah itu akan siap dipasarkan dalam waktu satu atau dua minggu ke depan. Sapu nilon ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan sapu ijuk, yaitu lebih ringan untuk dipakai menyapu, lebih kuat, serta serat nilon lebih elastis sehingga tidak mudah patah.
Kami telah mencoba untuk memasarkan ke toko-toko kelontong terdekat, akan tetapi mereka lebih memilih sistim konsinyasi, yaitu barang dititipkan di toko-toko tersebut, dan hanya akan dibayar yang laku saja. Hal ini tentu akan memerlukan waktu yang lama untuk memasarkan 1.000 buah sapu.
Perlu diketahui pula, pembuatan sapu nilon sebanyak 1.000,-/buah ini dapat dikerjakan oleh mereka dalam waktu kurang lebih satu bulan. Sehingga apabila kami dapat memasarkan sapu ini dengan lancar, kita bisa memberikan lapangan pekerjaan yang rutin minimal bagi 11 orang yang ikut pelatihan tersebut.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.,
Pengurus BAZ KM-BPI
Lebih lanjut
Modal Usaha untuk SMK Mitra Indonesia
Dibuat oleh Admin
Assalamu ’alaikum wr. wb.,
Rekan-rekan Muzakki,
Alhamdulillah dana bantuan dari BAZ KM-BPI sebesar Rp. 12 juta untuk pembuatan sabun cuci telah diterima oleh SMK Mitra Indonesia. Sesuai dengan rencana semula, kami juga telah mewujudkan program ini selama masa liburan yang baru berlalu, sehingga masa liburan ini dapat digunakan untuk kegiatan positif.
Adapun produk yang dihasilkan berupa sabun cuci serba guna (untuk cuci tangan, piring, gelas, peralatan dapur, mobil, motor, dsb) serta lisol (penghilang bau pada kloset). Mereka menjual dengan harga Rp. 3.000,- /botol (isi 600 ml), dengan pertimbangan untuk penetrasi pasar serta kemampuan ekonomi masyarakat sekitar Desa Tanjung Sari, Kab. Bogor. Dengan memanfaatkan jaringan masjid, Alhamdulillah pada akhir bulan Desember 2012 kemarin telah ada permintaan 1.000 (seribu) botol untuk dikirim ke Bandung.
Mengenai masaalh uji laboratorium terkait keamanan sabun terhadap kulit, saya sudah sampaikan kepada pihak SMK Mitra Indonesia beserta tenaga ahlinya (dari IPB). Akan tetapi mereka keberatan kalau nama IPB dicantumkan di label tersebut, karena IPB bukan lembaga yang berwenang untuk masalah ini. Adapun yang berwenang untuk masalah ini adalah BP POM, meskipun pada kenyataannya BP POM meminta IPB untuk melakukan uji laboratorium apabila ada permintaan. Akan tetapi, mereka bisa memastikan bahwa sabun tersebut aman untuk kulit dan ramah lingkungan, hanya saja mereka tidak berani mencantumkan telah diadakan pengujian di laboratorium IPB.
Atas nama Yayasan Mitra Peduli Indonesia dan SMK Mitra Indonesia beserta jajaran pengurus, guru, serta para siswa siswi, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh BAZ KM-BPI. Tidak ada yang dapat kami berikan, ekcuali sepenggal doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Wassalamu ’alaikum wr. wb.,
Pengurus BAZ KM-BPI
Lebih lanjut
Kunjungan ke SMK Mitra Indonesia
Dibuat oleh Admin
Assalamu ’alaikum wr. wb.,
Rekan-rekan Muzakki,
Alhamdulillah pada tanggal 29 Desember 2012 saya punya waktu luang untuk berkunjung ke SMK Mitra Indonesia. Lokasi SMK ini berjarak kurang lebih 40 km dari perapatan Cileungsi, Bekasi, arah ke Cianjur lewat Jonggol. Dari tepi jalan alternatif Cianjur tersebut, masih masuk lagi kira-kira 5 km.
Seperti yang tercantum pada papan nama di Ruang Kepala Sekolah, ada sekitar 15 (lima belas) orang relawan yang mengabdikan sebagian waktunya untuk mendidik dan membina siswa-siswi di SMK tersebut, dengan ilmu-ilmu terapan di bidang pertanian, peternakan, serta yang berhubungan dengan kedua hal tersebut di atas. Pada kunjungan itu, saya ditemani oleh 2 (dua) orang tenaga pengajar, 1 (satu) orang Pembina Yayasan, serta kurang lebih 25 (dua puluh lima) siswa-siswi.
Di SMK tersebut, mereka diajarkan untuk wirausahawan dalam bidang pertanian, peternakan, serta kegiatan lain yang terkait dengannya, seperti pembuatan pupuk organik, penyuluhan, pembibitan, sampai membuat yogurt. Setelah berjalan selama 3 (tiga) tahun, SMK Mitra Indonesia ini telah mendapat apreasiasi dari masyarakat sekitar Desa Tanjung Sari. Terbukti dengan kepercayaan masyarakat sekitar untuk mempercayakan pengolahan sawah serta pemeliharaan ternak sapi kepada SMK Mitra keluarga ini. Ada beberapa warga Desa Tanjung Sari, maupun investor dari luar yang menitipkan lahan sawah kepada mereka dengan sistim bagi hasil. Para siswa-siswi langsung terjun ke lapangan setelah mendapatkan ilmu di bangku sekolah, yang dibimbing oleh tenaga-tenaga ahli dari IPB. Komposisi ilmu dan prakter di SMK ini adalah 20:80. Jadi mereka mendapatkan ilmu langsung mempraktekkannya di lapangan.
Alhamdulillah sampai saat ini ada sekitar 2 ha (hektar) tanah yang digarap oleh SMK Mitra Indonesia. Teknik penanaman serta pemupukan dan pemeliharaan sawah dibimbing dan dipantau oleh tenaga ahli dari IPB. Mereka juga diajarkan pembibitan serta pembuatan pupuk organik. Bibit unggul serta pupuk organik yang dihasilkan oleh siswa-siswi SMK Mitra Indonesia ini diaplikasikan pada lahan garapan tersebut.
Begitu pun dengan peternakan. Mereka bekerja sama dengan penduduk sekitar untuk mengembangbiakkan dan penggemukan sapi potong. Setelah membeli sapi induk dan sapi bibit, mereka melakukan penggemukan untuk siap dijual ke rumah potong di Bekasi. Bahkan, karena kondisi sapinya sehat dan bersih, Rumah Potong Hewan di Bekasi memberikan tantangan kepada mereka untuk memasok 10 (sepuluh) ekor sapi potong setiap hari. Akan tetapi karena keterbatasan dana, mereka belum bisa menjawab tantangan tersebut.
Mereka juga menawarkan pola penggemukan sapi untuk kebutuhan kurban. Investor membeli sapi dari SMK Mitra Indonesia seharga Rp 8 juta/ekor kira-kira 5 (lima) bulan sebelum hari Raya Idul Adha. Kemudian sapi tersebut dipelihara oleh siswa-siswa SMK, yang tentunya dipantau secara berkala oleh tenaga ahli dari IPB. Nanti pada saat menjelang kurban, sapi hasil penggemukan tersebut diharga sesuai dengan kesepakatan bersama, dan investor hanya tinggal membayar setengah dari sisa kekurangan tersebut. Sebagai contoh investor membeli sapi bibit seharga Rp. 8 juta. Kemudian setelah mendekati waktu kurban, sapi ditaksir seharga Rp. 10 juta, maka kekurangan harga sebesar Rp 2 juta. Jadi investor hanya tinggal bayar setengahnya, yaitu 1 juta. Harga ini sudah termasuk diantar ke rumah/lokasi investor, apabila ada di sekitar Jabotabek.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, ada seorang pekurban dari Tangerang. Beliau datang ke SMK Mitra Indonesia dan membeli bibit sapi seharga Rp. 8 juta. Kemudian pada saat kurban, sapi tersebut berat kotornya mencapai 400 kg. Setelah dilakukan kesepakatan harga, sapi tersebut dihargai Rp. 12 juta. Jadi pekurban tersebut hanya menambah uang Rp. 2 juta saja, dan sapi diantar ke Tangerang tanpa ada biaya tambahan. Jadi secara total, pekurban tersebut hanya mengeluarkan uang Rp. 10 juta untuk mendapatkan sapi seberat 400 kg pada saat kurban.
Bagi rekans yang ingin berminat untuk mempersiapkan hewan kurban, bisa juga mencoba tawaran ini.
Adapun terobosan lain yang akan digarap pada tahun 2013 ini adalah produksi susu sapi serta yogurt. Lahan sedang dalam tahap persiapan, demikian juga tenaga ahli dari IPB siap membantu. Mereka masih menunggu para muzakki yang ingin berpartisipasi dalam mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Wassalamu ’alaikum wr. wb.,
Pengurus BAZ KM-BPI
Lebih lanjut